Anak merupakan anugerah(1)
yang sangat berharga dan(10) setiap anak yang terlahir(2) di dunia(6) ini tidak
semua memiliki kesempurnaan(2) fisik maupun(8) mental.(14) Banyak(1) orang tua(4)
yang terlalu(2) memaksakan kehendak mereka kepada si anak(7) agar menjadi
seperti apa yang mereka inginkan(2), tapi(10) tanpa disadari bahwa anak-anak(3)
masih ingin(1) bermain dengan dunianya(5) . Selain makanan,(14) pakaian , buku
dan mainan, anak juga sangat membutuhkan(2) belaian kasih sayang(4) dari orang-orang
yang ada di sekitar(6) mereka(12). Anak selalu ingin diperhatikan(2) dan merasa
sangat sedih(1) bila ditinggalkan. Kedekatan(2) antara orang tua(4) dan anak
harus terus ditingkatkan(2) agar orang tua lebih memahami keadaan dan masalah
yang dihadapi(2) oleh buah hatinya(9) (12). Setiap orang tua berharap(2)
memiliki anak yang sempurna, sehat dan cerdas, namun pada kenyatannya banyak
anak-anak yang terlahir dalam keadaan(2) yang serba kekurangan dari segi fisik
maupun(8) mental(12). Sebaiknya para orang tua yang memiliki(2) anak dengan
kekurangan tertentu lebih(1) berlapang dada karena apabila mereka sedih dan
kecewa, anak-anak jauh lebih merasakan semua itu (12). Meski setiap anak(1)
yang lahir(1) di dunia ini berbeda satu sama lain,(14) tetapi mereka semua memiliki
bakat dan keistimewahan masing-masing(3).
Si(7) buah hati(9)
datang membawa dunia mereka masing-masing. Banyak orang tua yang memaksakan
kehendak terhadap anak tanpa mereka memikirkan kebahagiaan dari(1) anak itu
sendiri. Kebanyakan orang tua memaksa anaknya(5) menjadi(2) seperti apa yang
mereka mau atau ada juga orang tua yang memaksakan anaknya(5) menjadi hal yang
belum sempat mereka raih pada masa muda mereka, padahal(10) anak-anak memiliki
keinginan mereka sendiri. Setiap orang tua berharap memiliki anak emas(9),
sehingga anak selalu dituntut untuk
belajar, bersaing dan mendapatkan rangking terbaik di sekolahnya. Padahal mereka
merupakan malaikat kecil(1) yang dipaksa(2) bersaing memerangi kawan-kawannya
sendiri dan dari(6) persaingan itu,(14)
banyak efek(13) negatif yang mereka terima. Oran tua seringkali(4) tidak sadar(1)
bahwa anak juga memiliki dunia mereka sendiri seperti bermain, bersosialisasi
dengan teman dan bereksplorasi untuk mengenal lingkungan serta mengembangkan(2)
imajinasi mereka. Mereka bukanlah(8) mesin(13) pemenuh keinginan dan nafsu
orang tua. Anak sering dimarahi(2)
apabila mereka memiliki keterlambatan dalam membaca, menulis dan berhitung. Orang tua tidak mau tahu(1)
alasan keterlambatan dan masalah apa yang sedang dihadapi oleh anak, namun
mereka seringkali bertindak(2) kasar ,ringan tangan(9) dan gelap mata(9) terhadap
anak. Berikanlah (8) anak banyak waktu
untuk bermain karena terkadang tanpa disadari mereka belajar pada saat bermain.
Saat ini banyak sekali orang tua yang memaksakan pemikiran-pemikirannya(3)
terhadap anak. Harus disadari bahwa anak-anak berbeda dengan orang dewasa, lagi
pula(10) sesuatu yang dianggap baik oleh orang dewasa belum tentu(1) merupakan
hal yang sama terhadap anak. Orang dewasa sering melihat anak dari sudut
pandang mereka sendiri, di satu sisi(6) mereka lebih tau, lebih besar dan lebih
tua dari anak-anak tapi di sisi lain mereka memposisikan anak-anak sejajar
dengan mereka. Anak sering merasa tertekan, depresi(13) dan ketakutan yang
berlebihan karena pemaksaan kehendak orang tua. Sebaiknya orang tua dan keluarga melibatkan
anak dalam proses(1) pengambilan keputusan berdasarkan pandangan anak itu
sendiri. Hal ini membantu(2) dalam(1) perkembangan mereka dan sekaligus anak-
anak akan merasa diri mereka lebih dihargai(2) dalam keluarga.
Semua anak memiliki bakat(1) khusus yang perlu diperhatikan dan dipelihara
sehingga dalam kehidupan mereka selanjutnya menjadi lebih baik. Orang tua
sangat
berperan(2) penting dalam membantu anak-anak mereka mengembangkan bakat dan
kecerdasan dengan menjalin kerjasama antara orang tua dan anak-anak di rumah(6).
Bakat anak-anak harus dikembangkan sedini mungkin sehingga mereka dapat
mencapai potensi mereka sepenuhnya. Orang tua tidak harus orang yang
berpendidikan tinggi atau memiliki banyak(1) uang, atau bahkan memiliki banyak
waktu agar dapat(1) membantu anak-anak mereka belajar dan meningkatkan
kemampuan mereka untuk berpikir dan berkomunikasi, karena(10) banyak cara yang
bisa dilakukan orang tua melalui pendekatan-pendekatan(3) terhadap anak,
menjalin komunikasi yang baik dan selalu bersedia(2) membantu anak dalam
kesulitan belajar maupun(8) bergaul. Jangan biarkan anak-anak melewati satu(8b)
pun(8) fase dalam hidupnya tanpa dipengaruhi bantuan orang tua. Sejak lahir, batita(15), balita(15), remaja hingga
dewasa anak berhak mendapatkan perhatian 100%(8b) dari orang tuanya.
Sesibuk-sibuknya(3) orang tua, bagilah(8) waktu yang dimiliki untuk bersama
anak paling tidak dua kali(8b) dalam seminggu mengajak anak jalan-jalan(3)
bersama di taman(6) atau berbelanja aksesori(13) yang mereka sukai, menonton
TV(15) bersama anak, melakukan kegiatan ibadah bersama anak, makan bersama dll(15).
Anak-anak sangat senang bila(1) orang tua mereka memberi(2) semangat seperti
dengan cara memeluk atau merangkul mereka, tapi tidak di hadapan teman-teman(3)
mereka. Orang tua tetap menjadi orang paling berpengaruh(2) dalam kehidupan
anak-anak mereka, sehingga sangat berperan dalam menilai, memotivasi(13), dan
memuji keberhasilan akademis anaknya(5). Anak-anak secara alami ingin tahu dan
senang belajar tentang hal-hal(3) yang menarik bagi mereka(12). Orang tua
mungkin bisa mengarahkan keingintahuan anak-anak untuk mencapai hal terbaik
bagi kebahagiaan dunia mereka. Dari orang tualah(8) anak-anak mendapatkan
sumber ilmu(9) pertama mereka.
Daftar Pustaka :
Dr. Alek & H.
Achmad HP. Bahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. 2010.
Wiwien D. Pratisti. Psikologi
Anak Usia Dini. Gudang Penerbit.2008.
Keterangan :
1. Kata
dasar
2. Kata
turunan
3. Bentuk
ulang
4. Gabungan
kata
5. Kata
ganti
6. Kata
depan
7. Si
dan Sang
8. Partikel
8b. Angka dan Lambang bilangan
9. Kiasan
10. Majemuk
12.
Majemuk Bertingkat
13.
Unsur Serapan
14. Tanda Baca
15. Singkatan dan Akronim