Pagi yang cerah saat
perjalananku sedang berlangsung menuju kampung halaman tercinta. Sinar mentari
begitu teriknya membangunkan mata yang baru saja terlelap beberapa jam yang
lalu. Sinar hangat menembus jendela yang tamaknya sengaja tanpa kain gorden menutupi
jendelanya. Meskipun sesungguhnya ada namun sangat erat terikat di samping
seorang bapak yang duduk di depanku. Mata ini sesungguhnya masih ingin
terlelap namun kini terbuka lebar oleh indahnya warna mentari dengan warna khas
yang membangkitkan semangat bermula dari sebelah timur tepat di samping jendela
tempat dudukku. Sawah yang menghijau bersusun berlikuk-likuk yang sangat
menawan. Indahnya langit yang berhiaskan gulungan awan putih bersih dan betapa
rindunya diriku pada suasana ini. Perjalanan menuju persinggahan terakhirpun tak terasa membosankan. Liburan kali ini merupakan liburan ke dua setelah diri
ini resmi menjadi seorang mahasiswi perantau, jauh dari zona nyaman semasa
kecil dan jauh dari jangkauan orang-orang tercinta. Mulai beranjak sementara
dari kota rantau yang dingin, menuju kampung halaman tercintadengan ribuan
toris yang memburu sinar mentari.
Hidup itu begitu indah bagaikan tarian dandelion yang terbawa angin hingga akhirnya berlabuh juga pada suatu daratan. Selamat datang, semoga selalu dalam keadaan yang baik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 Tahun dari Sekarang
Akan ada saatnya bunga bermekaran menghiasi taman dengan keindahan warna, bentuk serta harumnya yang semerbak Akan ada saatnya anak b...
Popular Posts
-
Le Pari atau pertaruhan merupaka salah satu pokok gagasan dari Blaise Pascal yang termasyur. Teori Le Pari lebih dikenal dengan Pascal’...
-
Setiap tindakan pasti ada waktunya yang tepat diiringi oleh situasi dan kondisi yang mendukung. Pernahkah kalian memikirkan sesutu ya...
-
Dunia ini begitu indah bila dijalani dengan penuh keiklasan. Kulewati saja semua hari-hari ini dengan senyum penuh harapan bahwa ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar